Jumat, 09 September 2011

Pengaruh Dividen Payout Ratio dan Struktur Modal terhadap Perubahan Harga Saham (BAB I)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Penelitian
Tuntutan perkembangan teknologi mendorong setiap organisasi, khususnya organisasi bisnis berubah untuk dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi setiap aktivitas organisasi. Pada era sebelum enampuluhan, di Indonesia mengenal ilmu pembelanjaan perusahaan dengan fokus pada fungsi pengelolaan keuangan internal saja, sedangkan faktor eksternal yang merupakan sumber pendanaan (source funding) kurang diperhatikan. Sejak era tahun enam puluhan sampai sekarang, perkembangan ilmu pembelanjaan perusahaan berubah dan berkembang menjadi konsentrasi terpusat pada sumber pendanaan eksternal, yang kemudian dikelola secara efektif dan efisien untuk dapat menghasilkan laba.
Sumber pendanaan eksternal tersebut bisa didapat dari pasar keuangan dimana pasar keuangan ini menunjukan pertemuan antara supply dan demand akan dana. Untuk pertimbangan praktis, dana tersebut kadang dipisahkan menjadi dana jangka pendek (pasarnya disebut sebagai pasar uang/money market) dan jangka panjang (pasarnya disebut pasar modal/capital market). Pasar keuangan tersebut bisa terjadi di sektor formal (seperti lembaga perbankan, asuransi, bursa efek, sewa guna dan sebagainya), bisa pula di sektor informal (seperti arisan, rentenir, kumpulan simpan pinjam, dan sebagainya).
Dana yang diperoleh kemudian dinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan. Kalau kegiatan memperoleh dana berarti perusahan menerbitkan aktiva finansial (yaitu selembar kertas yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak untuk memperoleh penghasilan seperti saham dan obligasi).
Dana tersebut dapat tercermin pada laporan keuangan perusahaan yang merupakan salah satu informasi yang sangat berguna untuk mengidentifikasi, mengukur, menganalisis, serta merencanakan dan mengevaluasi segala kegiatan keuangan perusahaan baik untuk pihak internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
Keputusan melakukan suatu investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan. Dengan demikian akan mempengaruhi struktur kekayaan yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Sebaliknya keputusan pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin pada sisi pasiva perusahaan.
Semua keputusan tersebut didasarkan pada laba yang didapatkan perusahaan. Laba yang dimiliki bisa dibagikan kepada para investor maupun ditahan (retained earning). Laba yang dibagikan adalah berupa dividen yang merupakan hak para pemegang saham, sedangkan laba yang ditahan bertujuan untuk melunasi hutang jangka panjang perusahaan, melindungi modal kerja, pengembangan perusahaan dan mengantisipasi kerugian yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham perusahaan.
Terdapat beberapa faktor yang dapat digunakan untuk mempengaruhi harga saham. Diantaranya adalah faktor struktur modal yang dimiliki perusahaan, dan seberapa besar perusahaan mengeluarkan dividen yang tercermin dari dividen pay out ratio perusahaan. Menurut Nurfadhilah (2006), ia menyatakan bahwa kebijakan dividen yang tercermin dari dividen pay out ratio berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta. Menurut Madichah (2005) dalam penelitiannya, ia menyatakan bahwa dividen per lembar saham berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dari penelitian di atas peneliti melihat bahwa dividen pay out ratio berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham. Semakin besar dividen yang diberikan oleh perusahaan yang tercermin dari dividen pay out ratio, semakin besar pula minat investor untuk memiliki saham tersebut yang akhirnya akan mempengaruhi harga saham. Kebijaksanaan struktur modal perusahaan yaitu bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan operasi perusahaan, apakah didanai dari modal sendiri atau dari hutang. Sumber dana dari internal perusahaan berasal dari laba ditahan, sedangkan sumber dana eksternal perusahaan berasal dari hutang, penerbitan saham dan penerbitan obligasi.
Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan tingkat pengembalian (return). Penambahan hutang akan memperbesar risiko perusahaan, tapi akan memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return). Risiko yang makin tinggi akibat besarnya hutang cenderung akan menurunkan harga saham, tapi meningkatnya expected return diharapkan akan meningkatkan harga saham pula. Dari sini muncul konsep struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham.
Harga saham merupakan indikator adanya keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten tersebut semakin kuat. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi laba yang diperoleh oleh perusahaan sehingga dari laba tersebut, perusahaan kemudian membuat kebijakan berapa persen laba yang harus ditahan yang akan digunakan untuk kegiatan operasi di periode yang akan datang, dan berapa persen yang akan dibagikan sebagai dividen. Pemberian dividen tercermin dari dividen payout ratio saham perusahaan yang diperoleh dari dividen yang diberikan perusahaan dibagikan dengan laba bersih perusahaan
 Perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumsi memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan perusahaan manufaktur. Hal ini disebabkan yang dijual oleh mereka adalah barang-barang konsumsi yang dibutuhkan secara continue oleh masyarakat dari tingkat mana pun. Dalam hubungannya dengan harga saham, penulis ingin melihat apakah juga terdapat pengaruh dividen pay out ratio dan struktur modal khusus terhadap perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) baik secara parsial maupun simultan. Dalam hal ini penulis mengambil variabel dividen payout ratio, struktur modal dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai indikator dan harga saham.

Tabel 1.1
Fenomena Pertumbuhan DPR, DER dan Pertumbuhan Harga Saham  Sampel Perusahaan Sektor Barang konsumsi yang terdaftar  di Bursa Efek Indonesia
Perusahaan
DPR
DER
∆ Harga Saham
2006
2007
2008
2006
2007
2008
2006-2007
2007-2008
DLTA
48.09%
47.37%
66.92%
0.31
0.29
0.34
-0.298
0.25
MRAT
15.06%
20.00%
25.00%
0.10
0.13
0.17
-0.078
-0.481
TSPC
4.13%
40.42%
105.26%
0.23
0.26
0.29
-0.17
-0.47
Sumber: www.idx.co.id/ 22/02/2011
Dengan mengamati data-data diatas maka kita dapat mengetahui pergerakan DPR, DER, dan perubahan harga saham periode 2006 sampai dengan 2008 dari contoh sampel perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada PT. Delta Djakarta Tbk. (DLTA) pada periode 2006-2007 terjadi penurunan DPR pada perusahaan tersebut maka mengakibatkan struktur modal yang diwakili DER ikut mengalami penurunan dan mengakibatkan perubahan harga saham perusahaan tersebut pun ikut turun, tetapi pada periode 2007 sampai dengan 2008 perusahaan tersebut melakukan peningkatan DPR dan diikuti peningkatan DER yang mengakibatkan perubahan harga saham pun mengalami peningkatan.
Fenomena lain terjadi pada perusahaan pada PT. Mustika Ratu Tbk. (MRAT) dan PT. Tempo Scan Pasifik (TSPC). Dengan terjadinya peningkatan DPR dan DER pada periode 2006-2008 justru mengakibatkan perubahan harga saham mengalami penurunan, penurunan yang signifikan terjadi pada periode 2007-2008.


Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Pengaruh dividen pay out ratio dan struktur modal terhadap harga saham pada perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009”.
1.2  Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh antara dividen payout ratio dan struktur modal terhadap perubahan harga saham dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana dividen payout ratio (DPR), struktur modal dan perubahan harga saham pada perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2009.
2.    Bagaimana pengaruh dividen pay out ratio (DPR) dan struktur modal terhadap perubahan harga saham pada perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2009 baik secara parsial maupun simultan.

1.3  Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:
1.    Dividen payout ratio (DPR), struktur modal dan perubahan harga saham pada perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2009.
2.    Pengaruh Dividen Payout Ratio (DPR) dan struktur modal secara simultan dan parsial terhadap perubahanan harga saham  pada perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2009.

1.4  Kegunaan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat. Manfaat yang diharapkan tersebut, yaitu:
1.        Bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi dunia pendidikan dalam hal melakukan analisa terhadap rasio pembagian dividen perusahaan dan struktur modal, sehingga perlu dicantumkan pada catatan atas laporan keuangan perusahaan.
2.        Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman penulis mengenai pengaruh dividen payout ratio dan struktur modal terhadap pertumbuhan harga saham, dan untuk menyempurnakan penelitian ini, yaitu dengan meneliti variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan yang termasuk sektor Barang konsumsi khususnya dan harga saham seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
3.        Bagi perusahaan, memberi masukan kepada pihak manajemen perusahaan yang dapat digunakan dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal ini kebijakan atas hutang.
4.        Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi investor di pasar modal, dalam hal ini dengan mengetahui besarnya dividen pay out ratio perusahaan dan struktur modal, investor dapat merasa yakin dengan prospek perusahaan tersebut di masa yang akan datang.
1.5  Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah pada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta dengan mengakses situs www.idx.co.id dan Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi di mana waktu penelitian dilakukan sekitar akhir bulan Februari 2011.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar